1. Kenapa Haraga Daging Meningkat ?
Menurut Ketua Asosiasi Pengimpor Daging Indonesia (Aspidi), Thomas
Sembiring mengatakan tingginya jual harga daging saat ini karena nilai rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah. Secara otomatis harga jual daging
impor di Indonesia pun menjadi mahal karena kebutuhan daging dalam negeri tidak
mencukupi sehingga harus diimpor.
Contohnya importir membeli daging sapi dari Australia seharga 4 dolar AS
per kg atau setara Rp54.000 (kurs Rp13.500).Dari Rp54.000 per kg ditambah, ada
10 persen untuk pajak, lalu beamasuk, biaya pengapalan, angkutan ke gudang dan
biaya lainnya.
2. Benarkah ada kartel daging yang
bermain disini ?
Menurut informasi yang saya dapatkan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) menyelidiki sepertinya ada keterlibatan kartel dalam perdagangan daging
sapi yang menyebabkan penurunan pasokan dan kecenderungan kenaikan harga. Syarkawi
menduga kalau penurunan pasokan dan kenaikan harga daging sapi di beberapa
daerah terjadi karena ada permainan beberapa pihak yang ingin meraih keuntungan
pribadi dari kondisi tersebut. Syarkawi juga menduga telah terjadi
perilaku antipersaingan yang dilakukan pelaku usaha secara berkelompok dan
menjurus ke kartel. Untuk mengatasi masalah ini, KPPU menyatakan, bahwa
pemerintah harus konsisten menerapkan tataniaga secara utuh. Apabila sisi hulu
diintervensi dengan pembatasan pasokan, maka di sisi hilir pemerintah harus
melakukan intervensi antara lain melalui penetapan harga di tangan konsumen
serta kewajiban menjaga ketersediaan produk di pasar. Kenaikan harga daging
sapi sepertinya menjadi perhatian Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang. Dia
mengatakan, bahwa kenaikan terjadi akibat ulah kartel lima perusahaan. Karena
itu dia meminta aparat penegak hukum segera mengamankan para perusahaan
berpraktik kartel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar