BAB I
A. Latar
Belakang
Garuda Wisnu Kencana terletak di Desa Ujung,
Jimbaran, Bali adalah sebuah Objek Wisata yang berada di sebuah perbukitan
kapur sebelah selatan Bandara Ngurah Rai pada jalur menuju ke arah pura
Uluwatu. Area Garuda Wisnu kencana mempunyai luas keseluruhan sekitar 200
hektare. Di areal yang luar biasa luasnya ini nantinya patung Garuda Wisnu
Kencana sebagai andalan kawasan wisata itu akan berdiri dengan kokoh. Patung
Dewa Wisnu ini rencananya akan di bangun dengan posisi menunggang Garuda.
Patung ini merupakan karya dari Masterpiece Bali I Nyoman Nuarta.
Pembangunan Garuda Wisnu Kencana ini memang
benar-benar layak disebut mega proyek. Pembuatan patung sebesar itupun memakai
bahan khusus berupa campuran tembaga dan kuningan yang pada bagian tertentu
akan dilapisi dengan mozaik emas. Saat ini yang sudah jadi masih sebagian saja,
yaitu patung dari dewa Wisnu yang masih separuh badan dan patung garuda yang
masih jadi kepalanya saja. Ukuran kepala burung garuda benar-benar raksasa.
Bahkan tinggi kuping burung garuda lebih besar dari tinggi orang dewasa.
Pembangunan patung dewa Wisnu (gambar 1,
lampiran hal 23) yang sedang mengendarai burung Garuda (gambar 2, lampiran hal
24) yang terinspirasi dari kisah Adi Parwa. Dari kisah ini yang di ambil adalah
Garuda yang memberikan kesetiaan untuk menyelamatkan ibunya dari belenggu
perbudakan. Hal itu di lakukan dengan mengapdi kepada Dewa Wisnu, menjadi
kendaraan sang Dewa.
Sekarang ini di lokasi nampak jelas bebatuan
cadas/karang dipotong secara vertikal membentuk dinding-dinding tribun dengan
hamparan rumput hijau pada bagian dasarnya. Pada bagian tengah kawasan ini
terdapat jalan bagi pengunjung yang terbuat dari coblock membelah lapangan
rumput dari bagian paling belakang hingga ke depan patung burung Garuda.
Menariknya disekeliling jalan itu, bagian kiri dan kanannya dihiasi dengan
keindahan dekorasi berupa pahatan tebing-tebing kapur. Walaupun belum selesai
sepenuhnya Amphitheather Garuda Wisnu Kencana sering di gunakan sebagai tempat
pementasan untuk pertunjukan berskala Internasional.
1. Bagaimanakah
Sejarah dan Letak Geografis Garuda Wisnu Kencana?
2. Apa yang
manjadi inspirasi dan proyek pembangunan Garuda Wisnu Kencana?
4.
Bagaimana Kegiatan yang biasa di selenggarakan di
Garuda Wisnu Kencana?
C.
Metode
Penulisan
Dalam pembuatan
karya tulis ini kami menggunakan beberapa metode penulisan, yaitu :
1. Studi Lapangan
Penulis memperoleh data dengan melakukan penelitian
dengan mengamati langsung keadaan objek wisata Garuda Wisnu Kencana.
2. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data dari buku- buku dan situs-
situs internet yang ada kaitannya dengan pokok permasalahan.
BAB I PENDAHULUAN Memuat Latar Belakang alasan pemilihan
judul dan penentuan topik yang diajukan, Perumusan masalah, Metode Penulisan
dan Sistematika Penulisan.
BAB II KERANGKA TEORI DAN
METODE PENELITIAN Memuat
pengertiaan dan pemahaman Garuda Wisnu Kencana, tujuan penelitian / penulisan
dan manfaat penulisan.
BAB III PEMBAHASAN Memuat sejarah Garuda Wisnu Kencana,
lokasi Garuda Wisnu Kencana, inspirasi pembuatan Garuda Wisnu Kencana, proyek
pembangunan Garuda Wisnu Kencana, fasilitas yang ada di Garuda Wisnu Kencana,
dan keistimewaan Garuda Wisnu Kencana.
BAB IV PENUTUP Memuat kesimpulan dari pembahasan Garuda Wisnu
Kencana dan saran-saran mengenai pembuatan penulisan.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN
A.
Pengertian
dan Pemahaman Garuda Wisnu Kencana
Garuda adalah seekor burung besar yang menjadikencana / kendaraan.
Wisnu
merupakan Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemelihara alam semesta
yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai 22 meter, menjadikan figure ini sebagai perwujudan
modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertainya adalah garuda.
Kencana kendaraan Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.
B.
Tujuan
Penelitian/Penulisan
1. Untuk
menambah wawasan mengenai objek wisata Garuda Wisnu Kencana.
2. Untuk
mengetahui sejarah dari objek wisata Garuda Wisnu Kencana.
3. Untuk
memenuhi syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional SMA Putra Bangsa tahun ajaran 2013/2014.
C.
Manfaat
Penelitian dan Penulisan
1. Mengetahui
sejarah Garuda Wisnu Kencana.
2. Mengetahui
tujuan dan manfaat didirikannya Garuda Wisnu Kencana.
3. Mengetahui
etimologi kata Garuda Wisnu Kencana.Mengetahui arsitek patung Garuda Wisnu
Kencana.
4. Mengetahui
proses pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana.
5. Mengetahui
fasilitas yang terdapat di kawasan Garuda Wisnu Kencana.
6. Mengetahui
visi dan misi pembangunan Garuda Wisnu Kencana.
7. Mengetahui
lokasi Garuda Wisnu Kencana.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada awal mulanya
berawal dari begawan yang mempunyai dua istri.
Istri pertama bernama Dewi Kaldu dan istri kedua bernama Dewi Winata.
Dari kedua istri tersebut tidak mempunyai anak, tetapi kedua istri begawan
tersebut dianugerahi dua bilah telur. Kemudian Dewi Winata memilih telur
pertama, telur tersebut berisi dua anak. Lalu Dewi Kaldu memilih telur kedua,
telur tersebut berisi seratus anak.
Setelah beberapa hari
kemudian, telur milik Dewi Kaldu menetas berupa ular. Dan Dewi Winatapun merasa
iri karena telur milik Dewi Winata belum menetas. Sehingga Dewi Winata
memecahkan salah satu telurnya dengan paksa dan telur tersebut menetas berupa
burung. Burung tersebut diberi nama burung Jatayung. Karena belum saatnya
menetas atau dalam istilahnya prematur burung Jatayung hanya hidup dua puluh
dua hari dan akhirnya meninggal. Dewi winata merasa sedih lalu akhirnya telur
yang satunya ditetaskan pada waktunya. Kemudian telur itu menetas berupa
burung. Burung tersebut diberi nama burung Garuda.
Dewi Winata dan Dewi
Kaldu membuat suatu perjanjian yang berisi jika yang kalah harus mengurus
keseratus anak Dewi Kaldu. Dan pada akhirnya dewi Winata kalah dan harus
mengurus keseratus anak Dewi Kaldu. Dewi Winata merasa di perbudak dengan Dewi
Kaldu. Dan untuk membebaskan Dewi Winata, putra Dewi Winata yang bernama Garuda
harus mengambil air suci Dewa Wisnu, dengan syarat Garuda harus menjadi wahana
Dewa Wisnu. Kemudian Garuda menyetujuinya.
Dan akhirnya Dewi Winata
terbebas dari ancaman Dewi Kaldu. Tetapi, sayangnya putranya harus menjadi
Wahana Dewa Wisnu. Untuk mengenang pengorbanan Garuda kepada Ibunya, tempat
tersebut diberi nama Garuda Wisnu Kencana (GWK)
yang menjadi objek wisata terkenal di Pulau Bali.
Salah satu maha karya yag luar
biasa,pemikiran dari I Nyoman Nuarta salah satu dosen di ITB,ingin menciptakan
maha karya yang tidak terlupakan,bahkan maha karya tersebut siap bersaing di
dunia Internasional,yaitu GARUDA WISNU KENCANA. (gambar 4, lampiran hal 25)
Terletak di atas dataraan tinggi batu kapur
padas dan menatap kawasan wisata dipesisir selatan Bali. Dengan jarak tempuh 15
menit dari Pelabuhan Udara dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama,.
Dari ketinggian lokasi Garuda Wisnu Kencana,
kita akan melihat hamparan pemandangan pulau Bali bagian selatan. Terlihat
bagaimana laut mengapit Bali, disebelah kiri juga nampak bandara Ngurah Rai dgn
pesawat turun naik, kemudian Kuta, Jimbaran. Disisi kanan terlihat Nusa Dua,
Benoa, dan tentu saja pemandangan kota Denpasar. Megaproyek yang rencananya
selesai dlm 10th (1995-2005) mengalami kemacetan dan baru terlihat
perkembangannya beberapa tahun yang lalu,sekarang baru terbentuk kepala dan
setengah badan Dewa Wisnu beserta Kepala Burung Garuda,tahun 2009 tangan Dewa
Wisnu (gambar 3, lampiran hal 24) sudah dikirim ke Lokasi Garuda Wisnu
Kencana,rencananya jika semua komponen sudah terkirim Lokasinya akan dipindah
ke tempat yang sudah ditentukan,saat itulah semua komponen akan di satukan dan
membentuk Patung Garuda Wisnu Kencana seperti replica yang sudah disiapkan.
B.
Inspirasi dan
proyek pembangunan Garuda Wisnu Kencana
Pembangunan patung Dewa Wisnu (Dewa penyelamat bagi umat
Hindu) yang sedang mengendarai burung Garuda (burung yang sering ada di
mitos-mitos) terinspirasi dari kisah Adi Parwa. Dari kisah ini yang diambil
adalah episode Garuda yang memberikan kesetiaan dan pengorbanannya untuk
menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan. Hal itu dilakukannya dengan
mengabdi kepada Dewa Wisnu, menjadi kendaraan bagi sang Dewa.
Wisnu - Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama
pemelihara alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung
berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai
22 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan
tradisi kuno. Wujud yang menyertainya adalah Garuda - seekor burung besar yang
menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai lambang kebebasan sekaligus pengabdian
tanpa pamrih.
Gapura Batu - beberapa buah pilar batu cadas alami
setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan ditatah dengan berbagai ornamen
yang diambil dari kisah dramatis Ramayana yang menjadi sumber inspirasi seni
pertunjukan Bali. Pahatan ukiran latar belakang relief bercorak seni pahat
pewayangan (Kayon atau Gunungan) yang sangat khas Bali dan Jawa .
Nilai yang dapat kita petik dari Dewa Wisnu adalah sifat
Dewa Wisnu yang mengabdi tanpa pamrih dan memelihara dunia. Sebagai generasi penerus bangsa, kita dapat meneladani sifat dari Dewa Wisnu dan
garuda merupakan lambang Negara,serta kegigihan burung tersebut dalam
bertahan hidup.
Garuda Wisnu Kencana, merupakan mega proyek terbesar di Bali, rencana
pembangunan patungnya setinggi 146 meter dengan lebar bentangan sayap garuda 66
meter, diperkirakan memiliki berat 4000 tons. Dari total luas lahan 200 hektar
yang direncanakan, sementara terkuasai 100 hektar, dan total pekerjaan yang
selesai hingga saat ini baru sekitar 15 %. Patung ini akan mengikat tata ruang
dengan jarak pandang sampai 20 km sehingga tempat ini dapat terlihat dari Kuta,
Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung ini terbuat campuran tembaga dan
kuningan serta baja yang pada bagian tertentu akan dilapisi dengan mozaik emas
seberat 4.000 ton. Dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter maka Anda akan
terperangah melihat ukuran kepala burung garuda yang benar-benar
raksasa. Patung ini dalam tahap pembangunannya meleset dari target yang
ditetapkan.
Garuda Wisnu Kencana dibangun tahun 1997 dan direncanakan awal seluruh
bagian patung ini akan selesai tahun 2005 namun proyek ini sempat terhenti
terutama karena masalah pendanaan. Masih kurang sekitar 600 miliar untuk
merampungkannya. Direncanakan patung Garuda Wisnu Kencana ini akan menjadi
patung terbesar dan tertinggi di dunia mengalahkan patung liberty di Amreika
Serikat setinggi 46 meter dengan berat 204 ton.
C.
Keistimewaan
Fasilitas di Garuda Wisnu Kencana
1.
Cake dan
Restaurant
Sejumlah cafe dan restaurant menyediakan layanan tata boga yang lengkap,
dari makanan kecil, hidangan ringan hingga banquets. Layanan On-site catering
yang tersedia mampu melayani hingga 2000 porsi, dengan berbagai hidangan
indonesia, Oriental atau hidangan International yang dapat disesuaikan dengan tema
dan lokasi tertentu.
2.
Plaza Wisnu
Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah Garuda Wisnu Kencana dimana
tempat kita sementara merupakan bagian paling penting dari patung Garuda Wisnu
Kencana patung Wisnu. Pada waktu tertentu hari, akan ada beberapa kinerja
tradisional Bali dengan megah patung Wisnu sebagai latar belakang. Karena
lokasinya yang tinggi, kita dapat melihat panorama sekitarnya.
Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh air
mancur dan air sumur di dekatnya suci yang katanya tidak pernah kering bahkan
pada musim kemarau. Parahyangan Somaka Giri ditempatkan di sebelah patung
Wisnu. Ini tempat air berada, yang secara historis telah dipercaya oleh rakyat
di daerah tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis yang kuat untuk
menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa hujan selama musim kemarau.
3.
Area
Penerima Parkir
Garuda Wisnu Kencana menyediakan area parkir yang cukup luas dan stategis
bagi para wisatawan seluas 20.000 meter persegi dengan fasilitas :
a. Bisnis : Money Changer, ATM, Retail Area, BANK, Food
Court, Souvenir Shop, Duty Free Shop
b. Pelayanan Publik : Loker, Toilet,
Information Center, Adminstrator Office
c. Area parkir
ini dapat menampung kurang lebih 700 mobil , 1500 motor dan 50 bus
4.
Garuda
Theater (Natah)
Jalur utama berbentuk semacam boulevard yang menghubungkan berbagai venue
yang ada. Boulevard yang membentuk plaza yang memanjang dengan panjang
dengan panjang 24 x 126 meter ,menempatkan patung Wisnu sebagai anker point,
tapak Wisnu yang berada di ujung jalan utama ini dengan ketinggian tampak
kurang lebih 10 meter diatas permukaan lantai plaza sehingga mampu membangun
suasana memakau.
Pada jalur utama ini setiap saat akan dimeriahkan dengan atraksi baik yang
bergerak maupun yang mengambil posisi tertentu. Suasana yang terbentuk karena
berbagai aksi pada jalur utama ini kemudian dinamakan Street theater.
5.
Garuda Wisnu
Kencana Expo Gallery
Expo Gallery (Gambar 5, lampiran hal
25) sebuah ruang pamer Garuda Wisnu Kecana
ada dua bagian. Bagian pertama adalah ruang pamer yang secara tetap
memamerkan segala hal yang berhubungan dengan Garuda Wisnu Kencana. Mulai dari
gagasan pengembangan, gagasan perencanaan, upaya sosialisasi, dan teknik
pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana. Bagian kedua merupakan ruang pamer yang
diselenggarakan secara temporan untuk menampung tuntutan apresiasi yang lebih
luas. Bila tidak ada pengisian, progam pamer di bagian kedua ini akan digunakan
menampung tuntutan apresiasi yang lebih luas. Saat tidak ada pameran, ruangan
ini digunakan secara reguler untuk prestasi multimedia yang menampilkan hal
yang berhubungan dengan Garuda Wisnu Kencana.
6.
Meeting Room
dan Bussiness Service
Balairung dewi juga memiliki fungsi sebagai ruang konensi untuk
mengadakan seminar,meeting,sarasehan,dengan kapasitas 250 orang. Pleyanan di
Balairungpun cukup lengkap dengan fasilitas yang memadai. Kegiatan yang biasa
di selenggarakan di Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana juga memiliki tambahan nama yaitu “Cultural
Park” yang maksudnyapendiriannya tidak hanya dimaksudkan untuk sebagai monumen
saja, namun sebagai tempat penyajian dan pengembangan budaya Bali pada
khususnya. Maka disetiap malam, para pangunjung yang datang ke sini akan
diberikan pertunjukan tari – tarian khas Bali seperti tari Barong, tari Kecak
dan lain – lain untuk menambahkan kesan budaya yang erat dengan
pariwisata.
Garuda
Wisnu Kencana (GWK) direncanakan menjadi patung tertinggi di dunia, mengalahkan
Liberty di Amerika Serikat yang tingginya 'cuma' 135 meter. Tinggi Garuda Wisnu
Kencana 70 meter dan ditopang bangunan setinggi itu pula.
Bangunan penyangga patung merupakan gedung
berlantai 14, akan digunakan sebagai plaza kebudayaan dari berbagai dunia.
Kesan yang tertangkap saat memasuki kawasan
Garuda Wisnu Kencana ialah terasa spektakuler. Bukit kapur yang gersang dibelah
hingga membentuk lanskap ala Romawi. Dinding batu dari bukit-bukit yang
terbelah seolah mengepung pengunjung yang datang. Meski belum jadi, Garuda
Wisnu Kencana sudah berhasil merebut hati banyak wisatawan.
Disekitar lokasi, nampak jelas bebatuan
cadas/karang di potong secara vertikal membentuk dinding-dinding tribun dengan
hamparan rumput hijau pada bagian dasarnya.
Bagian tengah sebuah jalan terbuat dari
conblock membelah lapangan rumput dari bagian paling belakang hingga kedepan
patung garuda. Dari luas yang ada nampak sekalibahwa area ini akan sanggup
menampung puluhan ribu pengunjung, sangat cocok digunakan sebagai tempat
pertunjukan sentra budaya berskala internasional.
Pembangunan patung berupa Dewa Wisnu (Dewa
penyelamat bagi umat Hindu) yang sedang mengendarai burung mitos, Garuda,
terinspirasi dari kisah Adi Parwa dalam episode Garuda dengan kesetiaan dan
pengorbanannya menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan dengan mengabdi
kepada Dewa Wisnu menjadi kendaraannya. Kisah mengenai legenda ini terpahat
jelas di sisi-sisi Candi Kidal yang berada di kabupaten Malang.
Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan
merangsang dinamika nilai phisik dan spiritual, serta keseimbangan antara skala
dan niskala (dunia nyata dan tidak nyata) dengan demikian harmonisasi alam
dapat tercipta. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah symbol misi penyelamatan
lingkungan dan penyelamatan dunia.
D.
Kegiatan
yang biasa di selenggarakan di Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana juga
memiliki tambahan nama yaitu “Cultural Park” yang maksudnyapendiriannya tidak
hanya dimaksudkan untuk sebagai monumen saja, namun sebagai tempat penyajian dan pengembangan budaya Bali pada khususnya. Maka disetiap
malam, para pangunjung yang datang ke sini akan diberikan
pertunjukan tari – tarian khas Bali seperti tari
Barong, tari Kecak dan lain – lain untuk menambahkan kesan budaya yang erat dengan pariwisata.
Walau belum tuntas seluruhnya, amphitheather GWK sudah
beberapa kali digunakan menjadi tempat pementasan untuk pertunjukan berskala
internasional. Seperti pementasan “Bali for the World” tahun 2003, yang
dijadikan tonggak kebangkitan bagi pariwisata Bali paska bom Bali I yang menewaskan 202 orang. Selain itu banyak pentas-pentas
skala nasional dan eksklusif juga sudah sering diadakan di sana.
BAB IV
A.
Kesimpulan
Dari berbagai analisis dan data yang penulis peroleh tentang objek wisata
Garuda Wisnu Kencana dapat disimpulkan :
1. Garuda
Wisnu kencana merupakan mega proyek terbesar yang ada di Bali.
2. Patung yang
ada di Garuda Wisnu Kencana akan
mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai 20 km sehingga tempat ini dapat
terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot.
3. Patung
Garuda Wisnu Kencana direncanakan akan menjadi patung terbesar dan tertinggi di
dunia mengalahkan patung liberty di Amreika Serikat setinggi 46 meter dengan
berat 204 ton.
4. Fasilitas
yang berada di Garuda Wisnu Kencan
a. Cake dan
Restaurant yang dapat menyediakan hidangan hingga 2000 porsi,
b. Plaza Wisnu
yang menjadi pusat terpenting di Garuda Wisnu Kencana,
c. Area
Penerima Parkir Garuda Wisnu Kencana menyediakan area parkir yang cukup luas
dan stategis
d. Garuda
Theater (Natah) yang akan menampilkan berbagai aksi,
e. Garuda Wisnu
Kencana Expo Gallery yang menjadi ruang pameran, dan Meeting Room dan Bussiness
Service yang sebgai ruangan koneksi.
f. Meeting Room
dan Bussiness Service juga
memiliki fungsi sebagai ruang konensi untuk mengadakan seminar, meeting, sarasehan,dengan kapasitas
250 orang.
Sebagai
penutup dalam penelitian ini saya mencoba memberikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Kepada Pedagang Agar menjaga dan memperhatikan
kebersihan.
2. Kepada Pemerintah Pusat dan Daerah Agar dapat
meningkatkan nilai-nilai estetika. Agar pelestarian dan minat instansi
bertambah.
3. Kepada Pengunjung Agar menjaga kebersihan dan tidak
merusak fasilitas yang sudah ada di Garuda Wisnu Kencana.
miss OT12 fix
BalasHapus